Ksusb, JAKARTA – Ketika pilot maskapai penerbangan melakukan perjalanan sebagai penumpang, mereka mengetahui berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Perspektif unik dari kabin ke kabin menarik bagi para pelancong.
Pilot mengaku tidak berbuat banyak jika melakukan perjalanan di udara sebagai penumpang. Berikut delapan hal yang sangat mereka hindari saat naik, lepas landas, mendarat, dan turun dari pesawat, dilansir Huffington Post, Kamis (15/2/2024):
1. Jangan membawa alkohol ke dalam pesawat
Jeannie Carter, seorang pilot maskapai swasta Wheels Up, selalu membawa minuman setiap kali naik pesawat sebagai penumpang. Sangat penting untuk membawa minuman sendiri yang disebut Carter, agar tidak haus dalam situasi yang tidak terduga.
“Saya perhatikan di penerbangan komersial ada kalanya pramugari tidak bisa menyajikan minuman karena waktu penerbangan terlalu pendek atau turbulensi, sehingga membuat pramugari berisiko mendorong gerobak minuman ke lorong,” katanya. dikatakan: dia berkata.
2. Kemasi banyak barang bawaan di kabin
Banyak penumpang mengabaikan peraturan maskapai penerbangan yang membatasi jumlah bagasi yang dibawa ke dalam pesawat. Umumnya hanya satu tas dan satu barang di bawah kursi yang dapat dimasukkan ke dalam bagasi kabin.
“Pada awal karir saya, pada penerbangan komersial, saya meletakkan dua tas besar di kompartemen atas dan tidak memikirkannya sampai salah satu penumpang terakhir di pesawat menjadi sangat kesal ketika tidak ada ruang untuk kopernya. di atas,” kata Carter.
3. Jangan jadwalkan pengaturan default
Stefan Dor Arnarsson, pilot maskapai Islandia PLAY, menyarankan penumpang untuk merencanakan barang bawaan mereka sebelum naik ke pesawat. Jika semua orang melakukan ini, garis-garis di jalan akan teratasi dengan cepat.
“Dari sudut pandang pilot, saya ingin proses boarding berjalan semulus mungkin. Sebelum saya duduk, saya mengatur barang-barang saya untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat duduk saya,” kata Arnarsson.
4. Lepaskan sepatu Anda
Hal lain yang tidak pernah dilakukan Arnarsson adalah melepas sepatu di pesawat. “Banyak penumpang yang melepas sepatu saat boarding agar nyaman selama penerbangan, tapi saya selalu berusaha menghindarinya,” ujarnya.
Hal yang sama berlaku untuk toilet pesawat. Namun nampaknya masih banyak penumpang yang ke toilet tanpa menggunakan sepatu dan kaus kaki. “Saya tidak akan pernah pergi ke toilet tanpa alas kaki. Betapa gilanya hal itu,” kata pilot maskapai penerbangan charter Michelle Gouris, yang menulis blog dengan nama Dutch Pilot Girl.
5. Berdiri sampai pesawat benar-benar berhenti
Meski tampaknya masuk akal, Gouris mengatakan beberapa penumpang terdampar sebelum pesawat mencapai gerbang. Faktanya, melepas sabuk pengaman saat lampu masih menyala merupakan tindakan ilegal dan berbahaya.
Pilot terkadang perlu mengerem secara tiba-tiba, misalnya saat sistem pendaratan pesawat meminta pilot menunggu. “Bisa dibayangkan ketika orang-orang berdiri di lorong, mereka mempunyai peluang lebih tinggi untuk mengalami cedera,” kata Gouris.
6. Menutup tirai jendela saat pesawat lepas landas dan mendarat
Salah satu tabu yang tidak pernah dilakukan oleh pilot dan blogger Mindy Lindheim adalah menutup tirai jendela saat lepas landas atau mendarat. Pilot tidak dapat melihat sebagian besar sayap kokpit, sehingga penumpang dapat melihat sesuatu yang tidak biasa dan membantu memperingatkan awak pesawat.
Namun, ia mencatat bahwa perjalanan udara tetap lebih aman dibandingkan bentuk transportasi lainnya. “Kami, para pilot, bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, namun hal ini jarang terjadi. Pergi ke bandara jauh lebih berbahaya daripada terbang,” kata Lindheim.
7. Panik saat terjadi turbulensi
Turbulensi merupakan hal yang menakutkan bagi sebagian besar penumpang pesawat, namun pilot Jenny Carter dapat menjamin bahwa pesawat tidak akan jatuh dari langit hanya karena turbulensi. Padahal, keadaan ini biasanya tidak berbahaya sama sekali.
Selama penumpang mengikuti instruksi awak pesawat (duduk saat diminta dan kencangkan sabuk pengaman), semuanya akan aman. “Saya mengibaratkan turbulensi seperti perahu yang diguncang ombak. Sangat aman dan pesawat bisa mengatasinya,” kata Carter.
8. Mengabaikan awak kabin
Carter mengatakan tidak menyenangkan menyamar di kokpit, terutama jika Anda bersikap jahat. Setiap kali menjadi penumpang pesawat, Carter selalu bersikap baik kepada awak pesawat dan berterima kasih kepada mereka saat turun dari pesawat.
“Saya mencoba menjadikannya pribadi dan terima kasih telah mengantarkan saya ke tujuan tepat waktu dan aman. Sekalipun penerbangannya tertunda atau kru mengalami cuaca buruk, saya selalu mengucapkan terima kasih,” kata Carter.